Rabu, 25 April 2012

Pelabuhan Sunda Kelapa, Sabtu Dini Hari

Pelabuhan Sunda Kelapa, 21 April 2012.
jam 5:30, bertemu di depan pintu masuk pelabuhan.
kalimat di atas tadi menjadi patokan kami (ku bareng temen-temen iPhonesia lain) datang ke pelabuhan Sunda Kelapa, di hari Sabtu subuh kemarin. mau apa pagi-pagi ke sana? hahaha. apalagi kalau bukan buat foto-foto! :D
dari hari sebelumnya, udah buat kelompok berangkat bareng, sampe pagi (subuh banget) harinya, saling bantu bangunin plus ngingetin keberangkatan super pagi itu. jam 5 pagi keluar kos, nunggu di pinggir jalan, hihihi, dijemput, akhirnya sampai di pelabuhan Sunda Kelapa tepat waktu. ada beberapa yang telat sih, perlu dibilang "sudah biasa"?

Pelabuhan Sunda Kelapa dulunya pelabuhan yang penting sejak abad ke 12. sekarang, tetap digunakan dengan peruntukan utama hanya untuk jasa kapal antar pulau, dan tentu saja area wisata karena nilai sejarah kawasan yang tinggi. di sebelah selatan pelabuhan ini masih ada Galangan Kapal VOC dan gedung-gedung VOC yang udah direnovasi.

pagi itu, anak-anak iPhonesia berkumpul juga dalam tema "mengejar sunrise!", jadi akhirnya kumpul di sisi sebelah timur, bagian sandaran kapal-kapal yang modern (yang dari besi kalau bahasa awamnya, hehe). ternyata pagi itu agak mendung.

matahari pagi itu muncul-hilang-muncul-hilang di timur kejauhan. akhirnya, beberapa justru jadi sibuk foto kapal-kapalnya, sampe ada yang bisa naik ke atas kapalnya juga lho. gak ada matahari muncul, kapal-kapal pun jadi objek. :D
Titanic? of course not. :P
akhirnya subuh terlewati, cahaya matahari makin naik, makin terang, suasana makin ramai. penghuni pelabuhan seperti awak kapal, buruh angkut pelabuhan, penjaga gudang dan pedagang mulai hilir mudik. kegiatan ekonomi mulai berjalan. :)

dari sisi timur, akhirnya pindah ke sisi barat.
dari kapal besi, ke kapal-kapal kayu.
i sang the song softly,
"nenek moyangku orang pelaut..
gemar mengarung luas samudera..
menerjang ombak, tiada takut..
menempuh badai, sudah biasa...
angin bertiup, layar terkembang..
ombak berdebur, di tepi pantai..
pemuda berani, bangkit sekarang..
ke laut kita, beramai-ramai...."
kapal-kapal kayu yang besar. mungkin tidak sebesar ukuran pada masa kejayaan maritim nusantara dulu (ketika dulu perahu kayu dari kerajaan di nusantara bisa bertingkat-tingkat lebih besar), tapi kalau membayangkan kapal seperti ini yang bolak-balik dari pulau Jawa ke pulau Sumatra atau Kalimantan, melewati lautan luas, diterjang ombak dan angin badai, wajar rasanya untuk tetap terpukau. wujud kekuatan, keuletan, kegigihan.
mereka bertahan sampai sekarang. di masa ketika kapal-kapal besi merajai lautan luas. ketika masyarakat umum mungkin tidak mengenal atau menyadari lagi keberadaan profesi kecil awak kapal kayu atau buruh-buruh pelabuhan ini. pagi itu, yang terlihat, mereka mulai bergerak, bekerja, dan tetap hidup. sampai kapan bertahan?
semoga selama mungkin. :)
menuju pintu gerbang pelabuhan untuk pulang, lihat lagi ada pengecatan lambung kapal sama salah satu pekerja kapal. hal yang sederhana, tapi entah, bisa bikin berdiri di sana mengamati (sambil ambil 4 foto ini) beberapa menit. mungkin kalau pas masih kecil lihat pekerjaan itu, bakal bisa bilang "kerjaannya enak, duduk di sebelah kapal pake ayunan, terus warnain kapalnya!" :'D


makin siang lagi, makin ramai lagi. teman-teman iPhonesia yang lain masih antusias keliling. ku sendiri harus langsung pulang karena dah ada acara lain untuk siangnya. kapan-kapan balik lagi tentunya, buat foto-foto lagi, atau mungkin sekedar duduk diam melihat rutinitas pelabuhan berjalan, melihat kehidupan. :)

2 komentar:

  1. Mauuuuuu ke sana lagiiiiii!!!!!!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. dateng lebih pagi lagi coba, biar bisa lebih puas eksplorasinya. :D

      Hapus