Sabtu, 18 Juni 2016

Ada yang tidak ada hari ini.

Seperti yang banyak sedang diucap orang, "Tidak ada Newyork hari ini.".
 Berjalan melewati taman kubangan lumpur, dua teratai tinggi mekar sempurna. Apa mereka sengaja memutuskan untuk mekar bersama hari ini? Atau hanya salah satu di antara mereka yang sangat berkeinginan? Hanya mereka berdua yang tahu, dan menjadikan waktunya tepat. Mekar sempurna di hadapan seseorang yang akhirnya terlalu banyak berpikir tentang mereka.
And she sang. A sunday kind of love. 

Ubud, 19 Juni 2016

Selasa, 01 Maret 2016

Ketepatan Kebetulan

Mereka bilang "verba volant, scripta manent", artinya apa yang diucapkan cuma sementara, dan apa yang tertulis akan abadi. Tapi apa mungkin bisa sebaliknya? Misalnya, untuk janjian bertemu teman. Bisa berhari-hari, berminggu-minggu atau malah sampai terlupakan gak kejadian juga untuk bisa menuliskan waktu bertemu yang pasti. Tapi ketika cuma diucapkan di satu saat, yak! Justru bisa bertemu di saat itu juga.

Di satu hari Sabtu, turun gunung (istilahnya) dari Ubud ke Legian. Justru di tengah jalan mendadak jadi bisa belok ke Seminyak demi bisa ketemu temen dan akhirnya juga bisa bikin janji ketemu di hari Minggu dan bertemu Pru!
 
 Di Bali ada banyak anjing, istilahnya bertebaran di mana-mana. Salah satu faktor yang bikin senang tinggal di sini, bisa senyum-senyum sendiri tiap kali liat mereka di jalan. Hari Minggu kemarin, puas uyel-uyel si Pru. Pretty isn't she with the red cardigan? 

 Ngomong-ngomomg, tempat ini namanya Revolver Piccolo. Kecil, nyempil di jalan Petitenget. Memang ada juga Revolver Espresso di Jalan Kayu Aya, Seminyak yang lebih besar. Tapi justru yang kecil ini bikin betah sama suasananya, pegawainya plus pilihan lagu-lagunya. Di sana bisa berjam-jam, lupa waktu.
PS: menu makanan mereka meskipun sedikit pilihannya tapi enak-enak!

Senin, 14 Desember 2015

view over the ricefields - Terracotta Ubud

Almost six months, I have moved to Ubud. Yes, will write a post about this one of the significant stages of my life later. Just yesterday, when I asked my office friends to have a lunch on Sunday with me in a restaurant in Jalan Raya Lungsiakan, Ubud.


 It could be quite hard to find if you are not staying locally, since they only have a small gate on the left side of Jalan Raya Lungsiakan (if you are going to Kedewatan direction). But once you arrived there, you will find the colorful scenery: dark green, bright green, reddish and also the blue, from the skies and the infinity-to-the-rice-paddies pool.

 They have various food on their menus, but mostly it's Indonesian and also fusion between Indonesian and others like Italian pastas. I ordered the mushroom gnocchi and I could not complaint about the taste.

 The pool only for the villas guests, but yes, you can enjoy to see it while you are having your lunch or even dinner. Nice one Terracotta, should bring my beloved ones for my next visit.

 

Jumat, 09 Mei 2014

His name is Oreo


Namanya Oreo. Di satu sore, dijemput dari sebuah rumah di daerah Kota. Memang hanya sementara dia bisa di sana karena yang di rumah itu sudah ada satu anjing peliharaan. Oreo baru diselamatkan 6 minggu sebelumnya dari salah satu rumah tetangga mereka yang sudah kosong. Yup, si pemilik meninggalkan rumah dan Oreo yang masih kecil begitu saja, mungkin bagi mereka repot bawa anak anjing kecil yang biasa saja dan bukan anjing ras ini. Badannya mungil, kurus (katanya pas awal diselamatin lebih kurus lagi), bagian ujung kupingnya ada yg bekas sobek, sangat jarang menggonggong (mungkin justru karena tidak tau cara menggonggong), dan jalannya aneh tidak seperti gaya jalan anjing lainnya (tidak ada kontak yang cukup dengan anjing lainnya sejak lahir mungkin).Singkat cerita, Oreo kami ambil untuk tinggal di rumah kami, semoga dia bisa menemukan kehangatan di sini. :)

Starbucks Tumbler

Yup, mungkin ini hobi baru yang sudah tidak baru di khalayak ramai. Hahaha. Mengumpulkan Starbucks tumbler episode kota-kota atau negara di dunia, atau juga edisi spesial lokasi wisata atau acara budaya. Awalnya liat dari foto teman di Path, dan langsung menyadari, kenapa gak dari dulu ya beli itu? Pas dulu ke Eropa, ke negara tetangga, duh! Tapi ya kenapa enggak, telat pun bukan berarti gak bisa memulai kan? :D

Hongkong, Bangkok, Kuala Lumpur, Melbourne, Tokyo SkyTree, China, Taipei, Taipei 101, Bali, Ubud sampai Bogor. Itu semua yang sudah terkumpul. Sebenarnya besok akan dapat lagi dua; Pattaya dan Muan Jai (Thailand special) oleh-oleh dari teman yang abis dari sana.
Yup, gak cuma dengan beli sendiri dari berkunjung ke sana, tapi juga didapat dari pemberian teman sebagai oleh-oleh. Tapi jelas menghindari yang namanya beli dari online store, hahaha.

Nantinya buat apa? Belum terpikir memang. Menyimpannya aja sekarang cukup menyita tempat, perlu satu bagian sendiri di rak buku. Tapi jelas juga belum terpikir untuk menyudahi memburu benda-benda ini, bisa jadi motivasi untuk jalan-jalan ke kota-negara baru lagi atau ya ide kalau ditanya mau oleh-oleh apa dari teman. Mudah bilangnya; mau Starbucks Tumbler! :D

Kamis, 07 November 2013

Dasi Tiap Hari

Dulu, papa pergi kerja ke kantor dengan pakaian seragam. Kantornya bersebelahan langsung dengan pabrik, alhasil tiap hari papa pergi kerja menggunakan seragam pabrik. Sebagai anak kecil, melihat paman yang kerja dengan kemeja licin dan memakai dasi, merasa hal itu adalah lebih dari yang biasanya.
Selama kuliah, kaos oblonglah yang paling sering terpakai, kemeja lengan pendek cukup jarang, kemeja lengan panjang juga, apalagi pakai dasi. Wawancara kerja untuk pekerjaan pertama, kemeja bahan licin warna biru gelap, celana panjang bahan hitam, dan muncullah dasi terikat utuh di kerah kemeja. Sudah terasa senangnya waktu itu. Pekerjaan pertama, ketika setiap pegawai pria harus memakai kemeja dan dasi di hari Senin sampai hari Kamis. Lalu pekerjaan kedua, kemeja licin ditambah blazer formal, dasi justru tidak dipakai, meskipun yang ditemui orang-orang hotel yang berdasi. Alhasil, paling sering dibeli pada saat itu berbagai macam kemeja berupa motif dan blazer formal warna lainnya selain warna hitam.

Tiba di pekerjaan ketiga, yang sekarang sedang dinikmati. Bekerja di sebuah hotel, bintang lima di tengah kota, berdiri di garis depan penjualan. Celana hitam, ikat pinggang hitam, kemeja lengan panjang putih, jas hitam, dan sebuah dasi wajib terpasang di kerah yang terkancing rapih.
i love this outfit.
Warna celana jelas harus hitam, tapi bentuknya bisa dibeli yang pas dengan ukuran kaki, mengikuti kadar kekerenan masa kini. Jas kerja juga, bisa dibeli yang lebih sesuai dengan lekuk tubuh. Kemeja lengan panjang, banyak teman kantor pakai yang tidak putih, tapi ku lebih suka yang putih polos. Akhirnya dasi, bisa bermacam-macam. Sangat suka membeli dasi, sejauh ini setiap bulan membeli dasi. Hitam, hijau, merah, biru, coklat, kuning, sampai merah muda. Seminggu sekali, di pagi hari, bisa berkata ke diri sendiri, kenapa pilihan dasi-dasi ini masih terasa kurang, serasa tiap hari dasinya harus berbeda. Sekarang sudah ada lima belas, entah akan sampai berapa banyak.

Minggu, 20 Oktober 2013

Happy Full Tummy Day

 
Grand Lucky Superstore big pizza. mine was the colorful one, yours the cheese and meat combo. your lunch, while it was my second lunch. hahaha.
we did it much before right? food hunting, make our tummies happy most all the time. after what happened, not possible to do it as much as before. but thanks to us, last Saturday, it was a happy full tummy day again for us. :)
 
 they named it Mangia. it appeared on magazines pages, for the exterior-interior design, for the menus, for how it already became Jakarta's new hip eatery in South Jakarta.
"kita lanjut ke mana? nonton? makan lagi?"
"makan lagi!
 you played Zombie VS Plants, i was browsing the internet.
you screamed every time failed on the mission. i ate the whole banana pancake, since, i ordered with the baileys one. sorry, but yes it was my pleasure. :')
two souls can keep doing their each business in a place, without feel being bothered or disturbed, without feel being ignored, but both of them sure with their presence.

 our purchased tickets to Bangkok. will not use it.
i can travel by myself there. even tough i really want the mango-sticky-rice much, really want to visit the market again, miss that city much, it will be an empty journey without you. this storm will pass, and you know i am here.

Jumat, 09 Agustus 2013

Hong Kong 2013

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Hong Kong 2013. our journey to find the halal dim sum, night markets, subway stations hopping. me taking pictures, you did the directions. me keep complaining, you keep calm and made the right directions. I've told you that I love you much, rite? :)

it is not about where and when you go.