Senin, 05 Mei 2008

pagelaran di Bentara Budaya Jogjakarta


alkisah, ku dan beberapa temenku menemukan poster di sudut kampus tentang adanya pagelaran di Bentara Budaya Jogjakarta tentang peringatan Golden Years of Japan-Indonesia Relationship. menariknya acaranya akan berbentuk akulturasi budaya Indonesia dan Jepang. dan lebih lagi, temenku yang anak Inculs, Suzuki Sho dan Iwasaki Kazuki akan tampil disana. jadilah kami melanglang kesana.


yang paling menarik dari acara itu lebih ke acara pertunjukan tarian-tariannya. ada JOH (Japan Odori Holics) yang isinya merupakan anak-anak Jepang yang sedang belajar di Inculs UGM (Indonesian Culture and Language Study Service UGM) dan anak-anak Himaje UGM (Himpunan Mahasiswa Sastra dan Bahasa Jepang UGM). mereka nari tarian Soran Boshi and Yosakoi. kalau dilihat dari kekompakannya, baguslah. (^-^ )b
yang paling menarik buatku ya tarian Soran Boshi itu. ada semangat menyala-nya! baru tau juga dari mas Isa kalau itu dari daerah Hokkaido, tapi entah kenapa menurutku ada unsur gotong-royong yang kuat juga di tarian itu.


kemudian, ketika kelompok tari lainnya yaitu dari tari Jawa mulai menari, beberapa anak JOH pun ikut menari. suasana yang ga bisa dilihat setiap hari tentunya. (^0^)b



dua foto di atas adalah bukti nyata bagaimana Sho dan Kazuki ikut berpartisipasi dalam tarian nusantara yang sebenarnya mereka belum mengerti. (^-^ ;;;)
tapi salut buat mereka, mereka mau ikut merasakan kegembiraan dan terutama ikut dalam usaha kebersamaan antara insan kedua bangsa, Indonesia-Jepang.
apalagi, kemarin pas ku beli Kompas, yang dikenal sebagai koran nasional besar Indonesia, ada foto dari acara di Bentara Budaya itu yang dicantumkan. dan foto itu merupakan fotonya Sho yang lagi ikut menari di tengah-tengah penari lainnya. wah! dia masuk koran! hehehe.

salah satu dari banyak pertunjukan yang ada pas acara itu yang aku suka adalah tarian kuda lumping! wow! jarang banget liat tarian kuda lumping yang bener-bener garang gitu. bukan berarti kasar juga, tapi tarian kuda lumping di acara itu dibawakan oleh kelompok penari kuda lumping yang menurutku profesional. kostumnya dipersiapkan dengan baik dengan bentuk dan ornamen kostum yang pastinya membuat orang tertarik untuk tetap memasang mata terhadap gerak-gerik mereka, dan juga gerakan-gerakan yang mereka lakukan itu dinamis. jadi top lah!

btw, di acara itu ada yang cukup narik perhatianku.
kenapa siyh para fotografer ataupun yang ingin mengambil foto itu mesti pada ga punya tata krama???!!?? baik fotografer profesional maupun amatiran. terutama siyh dari anak-anak komunitas fotografi. mereka pasti akan dengan seenak jidatnya maju ke depan lalu berusaha mengambil gambar sebagus mungkin untuk mereka, padahal yang mereka lakukan dengan cara tidak punya tata krama seperti itu adalah mereka mengganggu penghilatan orang-orang yang sedang menonton acara itu!
ya, ku tau tidak semua fotografer bersikap seperti itu tentunya. tapi sayangnya beberapa dari mereka bertingkah-laku seperti itu. hhhhhh.

1 komentar:

  1. mase rikwes potona mas sho naaa... Dx I want more, i want more, lol

    BalasHapus