tak usah jauh ke menara Pisa

tak usah jauh-jauh ke kota Pisa di Toscana, Italy,
demi duduk di sebuah cafe sambil menikmati spaghetti atau
lasagna yg menggoyang lidah. :P
di daerah Menteng, tepatnya di belakang bangunan
pusat perbelanjaan Sarinah, ada Pisa Kafe.

(yap, tulisan Kafe nya pake 'K' ya! :P)

peserta kali ini :
Roy Pardomuan, Idha Peni, Dame Rinda,
Dania Sakti, Sagita Desi dan Emma Rahmawati. :D

temanya : kumpul bareng lagi alumni Sastra Jepang UGM.
tetep aja pesertanya itu-itu aja dan jarang nambah. :P

apa yg kita dapet dari Pisa Kafe ini?
nuansa! :)
bentuk bangunan yg masih asli bangunan rumah,
ada bagian outdoor n indoor. very nice!
sayang bagian outdoor-nya ga sempet difoto,
tapi untuk yg mau garden party brg temen n keluarga deket, pas bgt. :)
untuk indoor-nya, as you can see, temaram-temaram gimana gitu. :D
tapi bagus untuk keintiman ngobrol n suasana homy. :)

forgive me, meskipun di restoran bertema Italy,
saya memesan menu : ayam bulgogi. :D
rasanya? daging tipis-tipis yg berasa aroma dipanggangnya plus
saos yang manis-asam, bikin mau lagi. ;9

dan tetep seneng bisa ketemu temen-temen lagi.
meskipun satu kota, kecuali teteh Dania yang dari Garut,
kita aja yang sama-sama di Jakarta susah banget buat kumpul. :(

makanya, kalo sekalinya ada kesempatan buat kumpul bareng,
pasti mesti wajib ikut. :D
plus, cari tempat yang juga spesial, biar foto-fotonya lebih niat!

foto terakhir di toko buku, tenang,
di Kafe Pisa enggak ada toko buku kok. :D
ini di perhentian terakhir di hari itu,
Kinokuniya Plasa Senayan. nice photo isn't it? :)

cheers!

2002 dan 2004, 2006

sebagian kecil, ya sangat sedikit jumlahnya,
dari alumni Sastra Jepang UGM tahun
2002, 2004 dan 2006 berkumpul!

tepat di hari Vita wawancara kerja di kantor saya,
Made juga dateng ke Jakarta untuk tes CPNS Deplu di hari Sabtu,
jadilah di Kamis sore, kami kumpul di Yoshinya, GI. ;D

lucunya, ternyata kami-kami ini yang udah kerja
di Jakarta dan dateng kemarin kayak dateng
dari 3 grup perusahaan yang berbeda. :D
saya dan Emma dari Japan Quotation GTA Indonesia.
Dame dan mba Sagita dari Toyota Tsusho Indonesia.
Jabidin dan mba Laila dari PT JAC Indonesia.
wah, lulusan Sastra Jepang UGM laku juga ya! :P

jelas bukan ketemuan yang terakhir,
besok-besok kita kumpul dan makan bareng lagi ya! ;D

untuk Ichinen 2004

Kaliurang, 4 Juli 2010.

akhirnya bisa berkumpul lagi. mungkin dulu pas pertama kali masuk kuliah, seruangan sama kalian, ku belum sadar, atau malah tidak pernah sadar saat itu klo itu bkl jd salah satu keberuntungan terbesar yg bs didapat. mendapatkan satu keluarga lagi. :')

sekarang, tahun 2010, udah berapa lama ya kita pada kenal?
masing-masing dari kita sudah, menjelang dan akan mulai meninggalkan masa kuliah dan menuju dunia kerja dan beberapa sudah mulai membina rumah tangga. so happy and proud of all of you guys! yes, i'm so grateful. :')

kalau kemarin saja, setelah 1 tahunan kita mulai banyak yang berpisah, kita masih bisa berkumpul lagi, pastinya di tahun yang akan datang, kita masih bisa bertemu dan berkumpul lagi kan? :')

coz you're my family, all of you.. :')

lorong itu..

lorong itu adalah lorong menuju kantor jurusan Sastra dan Bahasa Jepang UGM..

suasana lorong itu, seperti yang terlihat, terlihat agak modern dengan adanya dinding-dinding yang agak futuristik. beda, sangat berbeda dengan beberapa tahun yang lalu.
memang terkesan lebih modern, tapi dingin..

menjalani rutinitas sebagai mahasiswa yang sudah tidak punya beban perkuliahan, hanya menulis skripsi, hanya 1 kali dalam seminggu untuk menemui dosen untuk bimbingan, mungkin merupakan idaman bagi mahasiswa tingkat pertama dan kedua (seperti yang dikatakan dua-tiga adik angkatan saya). tapi bagi saya sendiri, bosan..

sesegera mungkin ingin sekali cepat lepas dari tugas penulisan skripsi ini. tapi justru juga tidak ingin lepas dari masa-masa kuliah yang menyenangkan ini.
cepat lepas dari skripsi adalah bisa lulus, wisuda, dan segera masuk ke dalam ritme kehidupan lainnya yaitu mencari kerja.
tidak cepat lepas dari skripsi adalah masih sangat bisa menikmati hari-hari senggang, terutama bisa bermain-main.

tadi baru saja membuka Kompas Cetak dan menemukan berbagai teori mengenai ramalan mengenai tahun 2012 yang diperkirakan menjadi kiamat atau akhir dari bumi ini.
pada tahun itu akan terjadi situasi yang bisa membuat bumi mengalami kehancurannya secara letak astronomisnya. apakah itu benar?
saya pilih tidak mau memikirkannya dulu untuk saat ini.
kemarin baru saja menonton film Knowing, temanya hampir sama dengan ramalan tahun 2012.
dalam film itu, beberapa orang terpilih bisa mendapatkan bisikan mengenai akhir dari bumi.
yang paling ku cermati dalam film itu adalah, penggambaran bencana yang cukup membuat saya bergidik. menyeramkan.
adegan ketika sebuah pesawat jet besar yang terjatuh di sebuah ladang. penggambaran yang sangat riil mengenai ledakan, teriakan minta tolong, tubuh-tubuh yang berusaha menyelamatkan diri akan tetapi akhirnya terkena ledakan besar juga..
oh God, aku ga bisa membayangkan jika ada keluarga atau teman-temanku yang mengalami hal itu.
adegan bencana kedua ketika kecelakaan jalur subway di kota New York. lagi-lagi, aku melihat betapa tidak berdayanya manusia menghadapi kecelakaan hebat dari sistem maupun benda ciptaan mereka sendiri, karena di atas manusia, di luar kehidupan manusia sendiri, masih ada sebuah kekuatan besar lainnya yang lebih berkuasa. kekuatan besar itulah yang dipahami dan ditakuti oleh sebagian besar manusia sehingga tercipta agama-agama di bumi ini.

hidup semakin ruwet. beberapa kali sempat terpikir, kenapa saya justru terlahir ketika masa bumi sudah seperti ini?
dan yang terpikir adalah, Tuhan memberi hidup di masa ini, karena masa inilah yang terbaik bagi saya. love you Lord!

with the Konan Joshi's...

jadi, kemarin itu, tepatnya kapan saya sudah lupa (akibat lama tak menyentuh blog ini..hiks..),
saya dan beberapa teman saya menjadi tim dari jurusan Sastra dan Bahasa Jepang yang bertemu dan menjalin kegiatan pertukaran budaya dengan mahasiswi-mahasiswi dari Konan Joshi Daigaku, dari Kobe, Jepang.

kenapa cuma para mahasiswi?
hehehehe.. ya karena Konan Joshi Daigaku adalah universitas khusus perempuan. tapi, katanya, ehmm ehmm, universitas itu adalah universitas paling elit di kota Kobe,
bahkan di daerah Kansai, Jepang. beuh..
dan yang saya lihat adalah, benar sekali. mereka beda dengan mahasiswi-mahasiswi dari Jepang yang pernah saya lihat. dari penampilan, beberapa sangat 'berdandan'. hahaha.
plus, barang bawaan mereka tidak luput dari bentukan brand-brand internasional ternama seperti Marc Jacobs.. beuh...(lagi)

isi kegiatan kami pada hari itu adalah kuliah kebudayaan, dimana kami saling bertukar informasi mengenai perbedaan budaya kedua negara, Indonesia dan Jepang.
walaupun dari kuliah tersebut lebih banyak mereka yang bertanya tentang kondisi budaya disini. hehehe. mereka lagi homestay di lingkungan UGM sih..

kami dari UGM mencoba menyajikan permainan dakon dan domikado, hehehe, mungkin nama permainan ini di tiap daerah bisa beda ya..
plus mereka pun mengajak kami main permainan seperti 'rizumu gemu' dan origami..

after all, thanks for visiting our university and our lovely city, Jogjakarta.
mata Jogja ni kite kudasai.. (^^)

menikmati pesta rakyat..

berawal dari acara bermain ke kontrakan barunya popo di daerah Bumijo,
kami-kami yang merasa sedang menjadi pengangguran alias ga ada kerjaan pun memutuskan untuk jalan ke acara pesta rakyat atau pasar malamnya kota Jogja yang disebut dengan Sekaten.. yippie.. jalan-jalan lagi.. XD XD XD

total peserta ada 11 orang, tapi made sempat harus mampir di daerah Malioboro terlebih dahulu untuk menemani sang adik tersayang buat beli kado valentine..
dan kami bersepuluh tetap berjalan ke area Sekaten yaitu di Alun-Alun Utara Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat..

apa sih Sekaten itu?
menurut ilham dan hemat ku sih (hahahaha..) Sekaten itu adalah pasar malam dengan skala yang cukup besar.. sesuatu yang masih cukup sederhana di tengah hingar-bingar duni hiburan di negeri yang sudah mencoba menjadi negara modern ini sebenarnya, tetapi bukankah inilah wajah asli dunia hiburan di negeri ini yang telah bertahan lama di bumi pertiwi ini?
di Jakarta aja masih sering kok rombongan pasar malam bertengger di sudut-sudut tanah kosong ibukota..

setelah mencoba beberapa wahana seperti rumah hantu dan ombak biru..hehehe..akhirnya kami berkeliling dan makan bakmi jawa di suatu pojok lesehan..hummm..nikmat...hahaha..

dengan berjalan kaki lagi, kami semua menuju halte busway terdekat..dan ketika hanya sekitar 100 meter lagi dari halte, hujan pun turun..satu kata, LARI! (^0^ !!)

di halte busway..ketika hujan..Made pun menunggu seseorang...
hahahaha.. kata ganjreng sih menunggu seorang duda..hahaha..

kami pun pulang naik bus TransJogja malam itu..
dan kami sukses membuat supir dan kondekturnya stress karena kami sangat bergembira (baca : tertawa-tawa dengan sangat keras) di dalam bus itu.. hahahaha..
maaf pak supir, kami hanya sedang sangat bahagia malam itu..

mlaku mlaku menyang Malioboro..

dimulai dari ide seorang Kurniawan Setiabudi, anggota Ichinensei 2004 yang merasa putus asa setelah menemui akhir dari sebuah perjalanan cintanya, kami sekeluarga Ichinensei 2004 memutuskan berkumpul di kampus demi sebuah tujuan yang jelas. melihat sunset di pantai Depok. hmmmmm. pantai ya? jauh bukan?

setelah anggota keluarga berkumpul, seperti Ganjreng yang siap dengan sendal jepit biru-imut-nya, Monjreng dengan sun-blocknya, sekonyong-konyong akibat ketidak-pastian tujuan dari awal, kami pindah tujuan arah menjadi ke Malioboro! huahaha. inilah hebatnya kami, tanpa perencanaan malah merencanakan untuk pergi ke suatu tempat! but, it's fine, kemana pun kami pergi toh kami tetap bisa bersenang-senang bergembira. (^0^)/

demi sebuah persaudaraan, motor ditinggalkan di Kopma UGM, dan berangkatlah kami naik Trans Jogja! yippie! busnya jadi kayak milik sendiri dengan isinya adalah 10 orang Ichinensei 2004 aja!

setelah menempuh perjalanan yang tidak begitu lama, kami pun tiba di ujung jalan Malioboro yang famous itu. tepat berada di depan Benteng Vredeburg. berhubung kami sudah berada di depannya, kenapa enggak berkunjung ke benteng itu dengan satu tujuan, foto-foto!

tapi saudara-saudara! setelah dengan niat hati baja memasuki pintu gerbang Vredeburg, ternyata waktu kunjungannya sudah habis! m(T_T)m

hiks... huiks... kasihan Ganjreng yang dah heboh memasuki gerbang itu! hahaha...

tapi, kami menemukan suatu celah. hahaha. sebuah jalan masuk ke dalam taman Monumen Serangan Umum 1 Maret yang berada di tepi pojok Vredeburg. mari masuk!

walaupun ternyata ku harus mengkoreksi ingatanku tentang nama monumen ini karena selama ini aku salah mengingatnya, hahaha, monumen ini enak juga buat didatangi ketika sepi.

dengan catatan besar : yang berada di dalam area monumen ini hanya kami saja, dan area luar monumen ini yang merupakan lampu merah perempatan besar Nol Kilometer Jogja dan area kongkow-nya pemuda Jogja itu sedang rame! jadilah kami bagaikan ikan-ikan yang sedang beraksi di dalam sebuah akuarium raksasa yang sibuk ditontoni masyarakat umum Jogja! haha!

tapi tak apa-apa, sesi foto-foto kami lanjutkan!

memang ga ada habisnya niat buat berfoto kalau dah di tempat yang ada pemandangan kerennya. di taman Monumen Serangan Umum 1 Maret ini, kita bisa dapet view yang top banget ke arah gedung Bank Indonesia kota Jogjakarta dan gedung Bank BNI 46 yang punya bentuk bangunan khas zaman kolonial Belanda.

and the most important thing is, we got the sunset!

dengan duduk memandang ke arah barat, kami semua bisa melihat sunset, bukan di pantai selatan Jogja tapi justru pas di tengah kota Jogja, di titik nol kilometer kota Jogja!

hahaha. kami beruntung sekali..

yang paling penting dari perjalanan kali ini adalah ketika kami semua bisa main bareng lagi, bisa melakukan sebuah petualangan bersama!

next time, in the next year, let's do it again guys!