Sabtu, 29 September 2012

dari Jogja ke Jakarta

29 September 2012, Eatology di jalan Sabang.
makan-makan, ngobrol, foto-foto, ditambah perkenalan. :)
 Santi dan Dame, yang datang dari Karawang - Bekasi justru datang paling awal, diikuti Roy yang kosnya cuma selemparan baru dari jalan Sabang, berikutnya Hayu yang dari Mampang. empat pertama, langsung menyantap kerupuk. :D
 berikutnya datang Iwan dan Isna, dari Blok-M dan Kelapa Gading. :D
 Jakarta macet, 6 orang sudah berkumpul, menunggu yang lain,
mari makan dulu! \O/
 (Smokey Rueben Sandwich)
 (Sabang Beef Ribs Soup)
 (Chix Fetucinne Alfredo)
(Four Cheese Pizza)
(dan beberapa menu lain yang tidak sempat difoto, hehe)
 akhirnya kloter terakhir pun tiba. 
Isa dari Pinang Ranti, Anggi dari Duren Sawit! :D
 
asal tempat tinggal di Jakarta beda, tempat kerja juga beda, 
asal sekolah juga beda, dan sebenarnya tidak semuanya dari Jogja (melirik ke mbaknya yang suka gak konsen kalau difoto, hehe). lalu, kok bisa pada kumpul? :D

Roy seangkatan di Sastra Jepang UGM dengan Dame, di mana mereka berdua adalah adik angkatan Isa. Dame pernah satu kos di Jogja dengan Anggi, juga Santi. Roy kenal Anggi karena pernah jalan bareng di Jogja. Santi kenal Roy dari menyampul buku, karena Dame bilang ke Santi kalau Roy adalah temannya yang suka menyampul buku (???). lalu Santi kenal dengan Hayu, dan ternyata Hayu dan Isa berasal dari kota yang sama, yakni Semarang. (boleh coba ditanya ke mereka di sebelah mananya Lawang Sewu letak-letak SMA negeri di kota Semarang itu sebagai buktinya).
lalu Iwan dan Isna? nah ini panjang ceritanya. hahaha.
alkisah Isa pernah ikut dalam acara Jogja Heritage Walk, lalu berkenalan dengan Nina (yang belum bisa ikut kumpul kemarin). Nina punya teman yakni Moto, yang mana katanya dulu Santi naksir sama Moto, tapi kesampaiannya cuma di Moto jadi pendamping wisudanya Santi (ini bukan rekayasa, tersebut dengan jelas di perbincangan super serius kami kemarin).
dan jadi, Nina dan Moto berteman dengan Iwan dan Isna!
sudah jelas hubungannya? "belum pak guruuuuu!"
baiklah.. jadi begini, tahu Twitter kan? saling ngobrol, saling samber di topik yang menarik, saling mention deh! pada dasarnya menjadi, temennya temen itu adalah temen juga! jadi, ya temen semua! :D
 
 
dari kenal di Twitter, jadi saling tahu kalau domisili juga di Jakarta,
juga dalam rangka menyambut Santi yang akhirnya balik ke Karawang selepas kuliah, berbakti bagi negara dan bangsa, mencoba menjadi seorang ibu guru bahasa Inggris yang teladan, tapi tetap akan setia melirik bapak guru olah raga. :D
 
 

dari yang sudah lama kenal, kenal baru setengah matang (?),
sampai yang baru benar-benar kenal, mari berfoto! \(^ ^)/
 
 
 
 
 lelakinya cuma dua, wanitanya ada enam,
dah ngerti kan kenapa fotonya lebih banyak yang mana? :P
 
(mbak, fotografernya di sini mba! tatap ke sini mbak!)
 
 orangnya delapan, yang di dalam foto ada delapan orang.
sesungguhnya, beberapa foto terakhir di Eatology Sabang ini adalah buah kebaikan dari seorang mba waiter yang dengan sangat ramah, energik dan berdedikasi tinggi, memfotokan kami semua! *terharu*
(kalau ga salah si mbak berdedikasi ini juga ikut foto bareng dengan kami di dua foto terakhir, tapi fotonya di kamera hp yang bukan punya saya. kalau minat untuk melihat, mungkin nanti Dame atau Hayu yang pajang di blognya. hehe)
dari jam makan siang, sampai jam tiga sore.
delapan orang, perut kenyang. kelar acara?
oh tentu tidak! ada ronde kedua! :D
(nantikan kelanjutannya!)

Jumat, 28 September 2012

Amsterdam - 2 derajat

 21 November 2011, hari Minggu, 13:00.
Prinsengrach menuju Dam Square,
menyusuri kanal tanpa suara, sepasang sepatu menjejak jalan. perempatan jalan, mata sabar menanti, merah berganti hijau. pasang kaki lainnya, berjalan cepat. seandainya di kota asal, semua bisa mengira sesuatu sedang terjadi. semua berjalan cepat, pandang lurus, bergegas ke tujuan masing-masing. kerah jaket semakin dilekat, ikat syal mengencang, kedua tangan bergesek, uap nafas mencium telapak tangan. Amsterdam siang hari itu,
2 derajat celcius.
 
 sepandainya tupai melompat, akhirnya jatuh juga. tak ada sepenuhnya pintar membaca peta, seorang terjatuh juga. tak tahu arah, hanya berdiri diam di samping gereja. dua kali, bel berdentang. lebih baik bergerak, dari pada mati. beku menusuk. kemana kaki melangkah, tidak dilihat sebuah peta, tidak lagi. harus sebuah perjalanan adalah rencana, tidak juga baik.
 
 berjalan diam. disapa diam. bercerita dalam diam. 
bangunan-bangunan. di mana maestro sempat berteduh. 
ketika kecil, bagaimana mengeja "blambir".  
tiap helai lembaran kisah, dibaca, ungkap kelam masa lalu. 
Vincent Van Gogh, brandweer, Anne Frank.
 "The best remedy for those who are afraid, lonely or unhappy is to go outside, somewhere where they can be quiet, alone with the heavens, nature and God. Because only then does one feel that all is as it should be."
- Anne Frank
 ramai, berkabut, dingin. Dam Square. 
ting ting. laju sepeda. ding ding. menyingkir, trem membelah jalan.
di mana kamu teman, ditunggu di sini. bersandar di bangku taman, dari batu, dingin.
gelap, sepenuhnya berkuasa. kabut, melingkupi semua cahaya.
siang sudah dua, jangan tanya malam ini minus berapa.
tak pernah keluar dari sarungnya, tangan semakin membeku,
nafas semakin memburu, semakin berderu.

"di sana ada banyak bar, atau resto kalau kamu mau kita makan dulu."
"tidak, aku masih kenyang. lagi pula, hanya bir yang ku inginkan saat ini.
kedinginan, tapi ku hanya mau segelas bir dingin. aneh. hahaha."
"kalau begitu, semua di sini memang orang aneh. haha"
"baiklah, ayo kawan! ku tunjukkan salah satu yang terbaik di sini."
"apa itu?"
"jangan lihat labelnya. tanpa label, dunia ini akan lebih aman."
"aku sendiri, di negeri orang. kamu berbuat jahat, pun aku tidak tahu di mana pos polisi terdekat"
 "hahaha. tenang, akan aman, justru lebih aman dari yang biasa. aku tahu, tidak baik membawa teman sendiri ke tempat yang tidak aman."
"terima kasih. mari."

hanya dua blok. menghadap kanal tetap.
dari balik jendela. dipeluk hangat, dingin melirik iri di luar.
bukan segelas, dibayar harus 4 gelas.
dua dari Indonesia, 3 dari Belanda.
baru jumpa malam itu, tawa sudah lepas.

"Amsterdam, was a surprise to me..."

Amsterdam - 21 November 2011
(catatan kecil, ditemukan kembali di suatu malam, akhir September 2012)

Sabtu, 15 September 2012

Eatology di Jalan Sabang

bicara soal Jalan Sabang di blog ini, bisa jadi hanya akan melihat cerita dan foto-foto tentang Sabang 16 atau Kopi Tiam Oey. kali ini, ada lagi yang baru! sudah lama ada, baru dikunjungin aja tepatnya. hahaha.
Eatology by Q Smoke House!
kalau dari luar, terlihat bangunan dua lantai, pintu dan jendela kaca plus kanopi hijau. kesan kecil, mungkin, tidak terlalu menarik. mungkin ini juga kenapa, baru benar-benar tahu dan akhirnya masuk ke Eatology ini.
awalnya, satu malam ke Eatology untuk acara arisan bareng temen-temen SMA, kami berdelapan bisa sampai tiga jam lebih makan, ngobrol sampai puas. tandanya? yup, tempat yang menyenangkan. akhirnya, di Minggu siang, ku balik lagi! ;D
Eatology, dari namanya sudah menjelaskan kalau ini sebuah tempat untuk makan pastinya. untuk soal makanan, kemarin pesan Fish and Chips dan Four Cheese Pizza, untuk minuman pesan Virgin Mojito dan Thai Green Iced Tea. rasanya? Four Cheese Pizza-nya enak! pas malam arisan pesan ini dan suka, pas siang makan ini lagi dan tetep suka. enak! untuk Fish and Chips-nya, hmmm, sejujurnya agak membandingkan sama yang ada di restoran lainnya, rasa ikan dan kentang gorengnya kurang "menggigit" ya. hehehe. mungkin kalau benar-benar "kriuk" bakal lebih enak. :)
untuk minumannya, suka keduanya, seger di siang yang panas. :D

dapat satu makanan penutup gratis! vanilla ice cream! yummm! :D

untuk makan, untuk minum, untuk kumpul dan ngobrol sama temen-temen, Eatology ini bisa banget direkomendasikan. tinggal pilih duduk di area dalam ruangan, atau yang semi outdoor, pilih masakan barat atau masakan asia, minuman ringan sampai beralkohol, dan mereka juga punya pilihan wine yang cukup banyak lho. *wink*