Selasa, 11 Mei 2010

Best Photos - Chapter One : tribute to CheRits~

Waktu terus berjalan dan mau tidak mau kita semua harus ikut bergerak maju.

Banyak yang berpikir, “saat ini terlalu berharga, seandainya waktu bisa berhenti!”,

tapi tidak, waktu tidak akan berhenti.

kita bisa bahagia, alat penghenti waktu itu sudah tercipta. Kamera, yang bisa menangkap momen-momen berharga, yang bisa memberikan kita bukti nyata ketika momen bahagia itu terjadi.

Ada begitu banyak foto yang sudah tersimpan, tapi beberapa di antaranya selalu bisa memberikan kesan setiap kali dilihat. Dan bagi si pemilik blog ini, inilah beberapa di antara beberapa tersebut.

Sebuah kartu ucapan terima kasih dari teman-teman CheRits, Ritsumeikan University.

3 kali menjadi ketua dari tim Sastra Jepang UGM, total 6 kali ikut membantu kegiatan CheRits di desa Kalaijo, Bantul, Yogyakarta. Sudah berkali-kali terucap dari mulut ini, kami lah yang harus berterima-kasih, atas kesempatan yang diberikan untuk bisa belajar berbahasa Jepang bersama mereka. Dan terlebih lagi, untuk usaha penyuluhan-penyuluhan yang sangat berharga untuk saudara-saudara kami di Bantul yang telah dan masih mereka lakukan. Meski berbeda kebangsaan, berbeda bahasa, tetap bisa menjalin hubungan persahabatan, hal yang tak ternilai.

Kami selalu ceria.

Di banyak kesempatan ketika mengikuti kegiatan bersama CheRits, yang dilakukan adalah berkunjung ke banyak rumah warga untuk mendapatkan data. Dan hal itu selalu dilakukan di siang hari, ketika panas matahari sedang terik-teriknya. Kepanasan di siang hari, sampai kehujanan sampai basah kuyup di tengah-tengah jalur setapak di pinggir sawah pas lagi mengukur jarak jalan, semua udah didapat. Anggota CheRits berkali-kali mengkhawatirkan kondisi kami, meminta maaf akan beratnya kegiatan. Tapi tidak teman-temanku, ini negeri kami, tanah kami dilahirkan. Cuaca apapun, badan kami jelas terbiasa dengan itu, dan dengan foto ini, semoga bisa membuktikan, kami selalu ceria dan dengan senang hati melakukannya.

Foto di hari terakhir berkegiatan, di kesempatan terakhir bisa ikut sebagai anggota.

Kalau ku egois, ku pasti berusaha menahan laju kelulusan, mencoba selama mungkin tetap menjadi mahasiswa Sastra Jepang UGM, untuk terus bisa ikut berkegiatan dengan mereka setiap tahunnya. Tapi jelas tidak, kelulusan adalah sebuah keharusan, dan saya tidak bodoh untuk tidak sesegera mungkin melakukannya. Dan akhirnya ku lulus, foto ini pun jadi bukti, saat terakhir mengikuti kegiatan bersama Cherits sebagai anggota tim UGM. Kesempatan yang berharga.

Janji itu terpenuhi sudah.

“ku pasti datang lagi dan ikut kegiatan lagi sebagai OB!”

Itu janji yang sudah terucap ketika berpisah dengan mereka di kegiatan September 2009, saat terakhir ikut sebagai anggota tim UGM dalam kegiatan bersama CheRits UGM.

Sudah lulus, balik lagi tinggal di Jakarta, mendapatkan pekerjaan, membuat kesempatan memenuhi janji itu serasa lebih mudah meminta maaf dan melupakannya begitu aja. Tapi, janji adalah janji, dan akhirnya, ku bisa pergi kesana. Hanya bisa ikut kegiatan di satu hari, tapi cukup bisa melihat apa yang sudah dilakukan selama seminggu sebelumnya dan sebagai senior mereka, ku bisa yakin, mereka pasti bisa melanjutkannya dengan baik. Mungkinkah di antara mereka ada yang sadar, di hari itu, meski cuaca sedang panas-panasnya, ku tak bisa berhenti tersenyum. Bahagia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar