Rabu, 23 April 2008

kami ingin menjadi pintar...

alkisah, suat hari, sekumpulan pengurus buletin Seinaru ingin menambah kepintarannya. mereka pun mengarahkan kaki mereka ke suatu tempat yang mereka percaya bisa menambah daya pintar mereka.


dimulailah dengan belajar mengalami kehidupan pedesaan. bagaimanakah kita bisa melakukan interaksi sebagai masyarakat di suatu desa?


lalu sang pemimpin redaksi pun mulai kehabisan akal dengan mengajak bicara seekor sapi. ya siapa tau sapi itu bisa membantunya untuk mengedit tulisan-tulisan yang masuk ke Seinaru.


selesai itu, sang pemimpin redaksi dan awaknya pun mencoba mempelajari bagaimana sebaiknya menumbuk padi dengan benar.


yah, senpai-senpai kami hanya asyik mengamati kami dari kejauhan. apakah mereka memang benar-benar sedang memperhatikan kami? hehehehe.


hhh. mereka memang pintar. pintar bergaya ketika atau aku bakal mengambil foto mereka untuk yang kedua kali. hhhh.

oh iya, buat teteh Dania, yang udah menjadi pintar sekali dengan menyelesaikan pengerjaan skripsinya dan udah pendadaran, omedetou! ditunggu acara wisudanya. (^-^)b
buat kedua senpai lainnya yang ada di foto itu, ditunggu juga lho. hehehe. ganbatte ne.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar